Drg Amalia Trisnaningtyas, Sp.KG jelaskan penyebab gigi berlubang meski sudah rajin sikat gigi. Gigi berlubang merupakan salah satu penyakit gigi yang kerap dialami oleh kebanyakan orang, mulai dari anak anak, dewasa, hingga orangtua. Pasalnya, gigi berlubang dapat dicegah dengan cara menjaga kebersihan gigi dan mulut.
Menjaga kebersihan gigi dan mulut dapat dilakukan dengan cara rajin sikat gigi. Sikat gigi dapat dilakukan dua kali sehari saat pagi hari setelah sarapan dan malam hari ketika hendak tidur. Kendati demikian, beberapa orang yang rajin sikat gigi masih mengeluhkan terjadinya gigi berlubang. Lantas mengapa demikian?
Wisudawati Foto di Depan Gubuk Kayu, Ucap Terimakasih ke Ayahnya yang Buta: Papa Luar Biasa Halaman 4 10 Contoh Soal PAS Bahasa Indonesia Kelas 2 Semester 1 dan Kunci Jawaban 20 Contoh Soal PAS Seni Budaya Kelas 9 Semester 1 dan Kunci Jawaban
Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, AY Pernah Ditolak karena Tak Bisa Tunjukkan Identitas Halaman 3 Menurut drg Amalia Trisnaningtyas, terdapat dua faktor yang menjadi penyebab terjadinya gigi berlubang meskipun sudah rajin sikat gigi. Faktor pertama penyebab gigi berlubang meski sudah rajin sikat gigi adalah adanya faktor dari host (dari gigi itu sendiri).
Faktor dari host sendiri terdiri dari beberapa hal, yang pertama adalah anatomi gigi. Drg Amalia Trisnaningtyas menjelaskan, setiap orang memiliki anatomi gigi yang berbeda beda. "Salah satu perbedaan anatomi itu misalnya ada seseorang yang memiliki gigi berjejal dan ada orang lain yang memiliki gigi rapi."
"Gigi berjejal dapat menyebabkan makanan menjadi terjebak di sela sela gigi lebih lama dibandingkan orang dengan gigi rapi," terang drg Amalia Trisnaningtyas. Drg Amalia Trisnaningtyas menuturkan, faktor pemicu gigi berlubang lainnya disebut dengan waktu. Artinya makanan tersebut terjebak di sela sela gigi dalam waktu yang lama.
Kondisi inilah yang akhirnya menyebabkan demineralisasi gigi yang terjadi akibat makanan yang terjebak lama di sela sela gigi. Demineralisasi terjadi ketika kandungan mineral pada gigi (enamel) mulai menipis, yang merupakan tanda pertama kerusakan gigi. "Anatomi lain yang menyebabkan gigi berlubang adalah gigi di bagian pengunyahan memiliki lekukan," jelas drg Amalia Trisnaningtyas.
"Jadi pada orang orang tertentu, memiliki anatomis lekukan yang lebih dalam di banding orang lainnya." "Sehingga banyak makanan yang sering menyangkut di lekukan tersebut." "Biasanya kondisi inilah yang menyebabkan gigi berlubang yang ditandai dengan garis berwarna hitam di bagian gigi tersebut," lanjut drg Amalia Trisnaningtyas.
Penyebab terjadinya gigi berlubang yang kedua meskipun sudah rajin sikat gigi ialah cara sikat gigi yang tidak benar. Drg Amalia Trisnaningtyas menyebutkan, sikat gigi yang benar adalah sikat gigi yang dapat mengangkat semua sisa sisa makanan dan kotoran dari gigi. Namun, permasalahan yang kerap ditemui oleh banyak orang ialah susah membersihkan bagian sela sela gigi.
Itulah mengapa kita membutuhkan flossing atau dental floss untuk membersihkan sela sela gigi. Penggunaan dental floss berfungsi untuk mengangkat atau membersihkan sisa sia makanaan yang menyelip di sela sela gigi dan tidak bisa dibersihkan dengan sikat gigi. Selain penggunaan dental floss, drg Amalia Trisnaningtyas juga mengajarkan cara sikat gigi yang benar yang dapat dimulai dari gusi ke gigi.
"Sikat gigi yang benar adalah dengan cara dari gusi ke gigi atau dari atas ke bawah pada bagian gigi atas." "Sedangkan pada gigi bagian bawah cara sikat gigi yang benar dari bawah ke atas." "Sehingga bagian gusinya ikut tersikat dan ketika terdapat makanan di sela sela gigi dapat terangkat," ungkap drg Amalia Trisnaningtyas.
Pasalnya, masih banyak orang yang sikat gigi dengan arah bolak balik atau dari kanan ke kiri dan sebaliknya. Sikat gigi dengan arah bolak balik adalah contoh sikat gigi yang tidak benar. Ketika sikat gigi dilakukan dengan arah bolak balik, justru akan menyebabkan sisa makanan semakin terselip di sela sela antara gusi dan gigi.
"Biasanya sih itu, karena sikat gigi yang salah dan karena antomi dari masing masing orang," papar drg Amalia Trisnaningtyas. Baca berita lain seputar kesehatan Artikel ini merupakan bagian dari
KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.