Aneurisma otak merupakan benjolan yang ada pada pembuluh darah di otak. Benjolan tersebut bisa semakin besar dan suatu saat dapat pecah. Jika sudah pecah, maka bisa terjadi pendarahan yang memicu kerusakan pada otak.
Apabila tidak segera mendapat penanganan, pasien aneurisma bisa mengalami kematian. Sedangkan pasien yang selamat, sebagian besar bisa mengalami kecacatan. Menurut dokter spesialis bedah saraf RS Pondok Indah – Pondok Indah Dr. dr. Mardjono Tjahjadi Sp. B. S di Jakarta, Selasa (12/9/2023).
Yadi Rusmayadi Bos Sate Maranggi H Yetty Siap Maju Sebagai Calon Bupati Purwakarta di Pilkada 2024 Sakit Kepala Tak Tertahankan, Bisa Jadi Gejala Aneurisma Otak Sosok Sopir Mobil Alphard di Kasus Subang Ternyata Bukan Anak Mimin, Ucapan Yoris dan Danu Terbukti? Halaman 4
Perempuan Berisiko Mengalami Penyakit Aneurisma Otak IDF Rilis 11 Foto Pemimpin Senior Hamas Kumpul di Terowongan, 5 di Antaranya telah Terbunuh Halaman 3 Salah satu gejala yang dirasakan adalah sakit kepala yang luar biasa.
Namun rasa yang ditimbulkan berbeda dengan sakit kepala pada umumnya.Tidak seperti sakit kepala biasa, rasa yang ditimbulkan tidak tertahankan. Sakit kepala pun datang secara mendadak, tidak bertahap. "Serasa ditimpa batu atau dipukul dari belakang dan mendadak," ungkapnya pada media briefing oleh RS Pondok Indah di Jakarta, Selasa (12/9/2023).
Biasanya setelah sakit kepala yang sangat luar biasa, akan hilang beberapa saat kemudian muncul lagi. Menurut dr. Mardjono, jika sudah muncul tanda seperti itu, maka jangan diremehkan dan segera ke layanan kesehatan. Karena jika sakit kepala yang luar biasa diikuti dengan penurunan kesadaran, maka kemungkinan besar kebocoran pembuluh darah telah terjadi.
"Kalau terjadi seperti itu dan masih sadar, tidak langsung pingsan, itu sudah bocor sedikit. Secepatnya ke unit gawat darurat (UGD)," tegasnya. Namun, kalau pasien mengalami sakit kepala hebat hingga penurunan kesadaran sampai pingsan, bisa jadi telah terjadi kebocoran yang cukup besar. Kalau sudah demikian, maka risiko terjadi nya kematian bisa mencapai 50 persen.
Selain sakit kepala, dr Mardjono pun ungkap gejala lain yang bisa muncul. Seperti mual dan muntah yang luar biasa, kejang kejang, leher kaku hingga fotofobia. Fotobia adalah kondisi mata terasa sakit atau tidak nyaman ketika melihat cahaya terang. Artikel ini merupakan bagian dari
KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.